Malam ini aku merasakan sakit kepala yang hebat.
Tidak banyak yang aku kerjakan, hanya kuliah yang memang sedikit menyita tenaga dan pikiran. Walaupun sebenarnya itu normal saja.
Tubuhku memang lelah, setelah dikejar-kejar oleh deadline tugas yang memburu seperti peluru yang hendak menembus punggung. Tapi...itu normal saja.
Lantas...apa yang meyebabkan aku kepayahan hingga sakit kepala ini membuatku terhambat untuk berpikir?....
Aku mencoba untuk lebih rileks
Mungkin rileks dapat membantuku untuk tidak merasa tersiksa.
Beberapa orang menyarankan untuk minum obat.
Dan akupun meminum obat, dengan harapan sakit kepalaku bisa sembuh dan aku bisa berpikir jernih untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahku yang menggunung.
Menggunung?....
Akhirnya malam ini aku bisa tidur, namun tidak seperti yang aku harapkan. Tidurku jauh dari nyenyak, yang ada, hanya keringat yang membanjir, sebagai efek dari minum obat. Hanya tugas yang terbawa dalam mimpi. Oh....benarkah?...Hanya tugas?
Tentu saja tidak.
Keesokan harinya aku mendapat berbagi kejutan. Ya kejutan. Aku menyebutnya sebagi kejutan, karena sebelumnya tidak pernah terpikir dan aku ketahui.
Tugas-tugas yang sudah susah payah aku kerjakan, hilang seketika, mungkin terkena virus, sehingga hari ini aku terhambat mengumpulkan tugasku yang memang sudah terlambat.
Perasaan kecewa dan sebal pun mulai menghampiriku sebagian ruang dalm hatiku.
Tak kusangka, aku yang merasa tidak akan pernah menangis, aku yang merasa tidak akan pernah kehilangan senyumku sendiri, pagi tadi semuanya nampak jelas dipelupuk mata hatiku.
Kekecewaan akan sesuatu yang bersifat akademik pun bisa melumpuhkan senyumku yang bdengan susah payah aku pertahankan dalam kondisi apapun.Mungkin ini buka hal aneh, bukan hal yang luar biasa, tapi ketika kamu merasakan hal yang mengejutkan dan mengecewakan dalm waktu yang sama, dalam rentan waktu yang dekat, aku tidak tahu, apa yang dirasakan, yang jelas itu pasti tidak menyenangkan. Berbagai hal dan peristiwapun terjadi hari ini, dan aku mengalami hal yang sama pada jam 12 siang, saat tugas selanjutnya yang diberitahukan secara mendadak harus dikumpulkan hari ini juga. Apa yang kualami tidak jauh lebih baik dari yang aku alami pagi tadi. Bahkan ini mungkin lebih buruk. Aku sempat putus asa, dan bertanya2, apa yang terjadi dengan hari ini?....
Begitu banyak pertanyaan memenuhi ruang hati dan otakku. Apakah ini yang disebut kemalangan?
Kesialan?
Apa yang salah denagn hari ini?....
Dan pertanyaan yang bodoh ketika aku menyalahkan hari.
Tubuhku terasa semakin lelah, otakku semakin panas, manakala aku terus memikirkan kejadian demi kejadian yang terjadi berurutan. Pernyataan yang membuat aku tertembak, tepat mengenai sasaran perasaanku saat itu adalah pernyataan temanku: "Wah....minggu ini kamu kurang beruntung!"
Kurang beruntung.
Yah...kata itu yang mungkin lebih tepat daripada aku sebut kemalangan atau kesialan.
Kata itu menembak sekaligus membius hatiku untuk kembali tidur dalam kenyataan dan impian tentang merenungkan apa yang terjadi dan bertanya ada apa dengan aku?....
to be continued...
Jatinangor, 2 Maret'10
Tidak banyak yang aku kerjakan, hanya kuliah yang memang sedikit menyita tenaga dan pikiran. Walaupun sebenarnya itu normal saja.
Tubuhku memang lelah, setelah dikejar-kejar oleh deadline tugas yang memburu seperti peluru yang hendak menembus punggung. Tapi...itu normal saja.
Lantas...apa yang meyebabkan aku kepayahan hingga sakit kepala ini membuatku terhambat untuk berpikir?....
Aku mencoba untuk lebih rileks
Mungkin rileks dapat membantuku untuk tidak merasa tersiksa.
Beberapa orang menyarankan untuk minum obat.
Dan akupun meminum obat, dengan harapan sakit kepalaku bisa sembuh dan aku bisa berpikir jernih untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahku yang menggunung.
Menggunung?....
Akhirnya malam ini aku bisa tidur, namun tidak seperti yang aku harapkan. Tidurku jauh dari nyenyak, yang ada, hanya keringat yang membanjir, sebagai efek dari minum obat. Hanya tugas yang terbawa dalam mimpi. Oh....benarkah?...Hanya tugas?
Tentu saja tidak.
Keesokan harinya aku mendapat berbagi kejutan. Ya kejutan. Aku menyebutnya sebagi kejutan, karena sebelumnya tidak pernah terpikir dan aku ketahui.
Tugas-tugas yang sudah susah payah aku kerjakan, hilang seketika, mungkin terkena virus, sehingga hari ini aku terhambat mengumpulkan tugasku yang memang sudah terlambat.
Perasaan kecewa dan sebal pun mulai menghampiriku sebagian ruang dalm hatiku.
Tak kusangka, aku yang merasa tidak akan pernah menangis, aku yang merasa tidak akan pernah kehilangan senyumku sendiri, pagi tadi semuanya nampak jelas dipelupuk mata hatiku.
Kekecewaan akan sesuatu yang bersifat akademik pun bisa melumpuhkan senyumku yang bdengan susah payah aku pertahankan dalam kondisi apapun.Mungkin ini buka hal aneh, bukan hal yang luar biasa, tapi ketika kamu merasakan hal yang mengejutkan dan mengecewakan dalm waktu yang sama, dalam rentan waktu yang dekat, aku tidak tahu, apa yang dirasakan, yang jelas itu pasti tidak menyenangkan. Berbagai hal dan peristiwapun terjadi hari ini, dan aku mengalami hal yang sama pada jam 12 siang, saat tugas selanjutnya yang diberitahukan secara mendadak harus dikumpulkan hari ini juga. Apa yang kualami tidak jauh lebih baik dari yang aku alami pagi tadi. Bahkan ini mungkin lebih buruk. Aku sempat putus asa, dan bertanya2, apa yang terjadi dengan hari ini?....
Begitu banyak pertanyaan memenuhi ruang hati dan otakku. Apakah ini yang disebut kemalangan?
Kesialan?
Apa yang salah denagn hari ini?....
Dan pertanyaan yang bodoh ketika aku menyalahkan hari.
Tubuhku terasa semakin lelah, otakku semakin panas, manakala aku terus memikirkan kejadian demi kejadian yang terjadi berurutan. Pernyataan yang membuat aku tertembak, tepat mengenai sasaran perasaanku saat itu adalah pernyataan temanku: "Wah....minggu ini kamu kurang beruntung!"
Kurang beruntung.
Yah...kata itu yang mungkin lebih tepat daripada aku sebut kemalangan atau kesialan.
Kata itu menembak sekaligus membius hatiku untuk kembali tidur dalam kenyataan dan impian tentang merenungkan apa yang terjadi dan bertanya ada apa dengan aku?....
to be continued...
Jatinangor, 2 Maret'10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar