langit kini tak mampu menyembunyikan rindu
pada awan yang senantiasa menangis
sedih
bahagia
disana selalu ada airmata
jadi
jangan kau meragukan
hatiku yang terpaut melodi
untuk selalu menjaga
tanpa ada emosi
walau kadang sakit yang bertubi-tubi
aku, kau bilang keras kepala
dan aku bilang aku hanya menjaga
tak patut kau bercerita pada angin yang tak bernyawa
sapalah angin yang membelaimu
kala kau disengat cahaya yang terbilang derajat panasnya
jangan kau hitung ketulusan
karena kalkulator akal akan menyangkal
tak perlu kau takut kehilangan
karena takdir tak pernah memberikan kabar
namun takdir membawa pertanda
dimana hatimu
disanalah hartamu
sekarang bukan masa aku mengutip kata cinta
dulu aku memang pecandu luka
dan telah kau berikan cuka pada luka yang menganga
kini
kau hilangkan bekas
takkan terkupas
walau belati mengiris hati yang meringis
dan kau perlu tahu
bahwa kau
tak perlu tau hatiku
yang dahaga rindu
perlu kau tahu
tak pernah ada aku
namun aku akan selalu ada
dalam do'a yang tak tersentuh nafsumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar