hari2 di bulan2 ini, bwtku adalah tantangan
sekligus wktu yg efektif untuk menguras tenaga sekaligus pikiran
terdengar berlebihan
tp memang begitu kenyataannya
seperti hari ini, hr Kamis yg gerimis
tak pernah hilang dr ingatanku
tak prnah luput dr pnglihatanku
Seprti biasanya, mnjelang sore aku selalu mnghbskan wktu brsama internet
tdk bgtu sering, nmun tdk bsa dikatakan jarang
Pulang mnjelang malam, mnjemput wktu Isya
aku tdk mnyadari kalo sejak td hujan mengguyur Jatinangor yg kedinginan
Ironis memang, langit yg mendung tdk bs brkompromi dgn udara yg panas
Ketika keluar dr tmpatku brtatap muka dgn dunia maya
aku melihat hujan turun dgn lebatnya
tak mungkin aku pulang dlm keadaan seprti ini
barang brharga ketika hujan, selalu aku tinggalkan dirumah
entah mngapa, enggan sekali aku mbwanya prgi keluar
Aku brdiri didepan jalan raya dgn mnatap cemas ke sekeliling
wktu itu aku msh berteduh
Dan aku melihat seorang laki-laki yg juga sedang brteduh di seberang sana, berdiri kaku mngharapkan hujan reda
laki-laki itu berdiri tepat di bawah bngunan bertuliskan "Ichibento"
semua org yg berlalu lalang di Jatinangor pasti familiar dgn nama itu
aku berdiri berseberangan dgn laki-laki itu
dan kau bsa menebak posisiku saat aku berada
Nmun tdk ada sesi tebak2an saat ini
haha
Aku mnerbangkan pandang ke segala arah
huuh...hujan semakin lebat
semua benda yg berada dbwah langit Jatinangor terguyur rahmat Alloh saat itu
Aku semakin gelisah, krna langit tdk lagi kelihatan ekspresinya
yg terlihat hanya gelap
ekspresi satu2nya yg ditakutkan kala awan pun menangis dan suara petir mnggelegar
Aku ragu untuk melangkahkan kaki
padahal hati sudah mengajak prgi dr tadi
aku yakin, pasti ibuku dsana menunggu dengan hati yg sdkit pilu
oh...bidadariku yg satu ini
perlu kau tau
hatinya lbh cntik
sayangnya sgtlah lebih....
aku kdg merasa dprlakukan sprti bocah, tp sebaliknya cnta kasihnya ada disana
dlm sorot matanya
dlm setiap cemas dan harapnya
aku sangt mncintainya....
Disaat cemas merajai separuh hatiku
Aku tdk mnyangka prtolongan-Mu sgtlah dekat
Tiba2 dr sebelah timur
brjalan makhluk kecil yg mngenakan jas hujan berukuran dewasa
dgn membawa payung yg berukuran besar
sangat besar untuk dia yg berusia sekitar 5 tahun
Aku tdk bs melihat wajhnya dgn jelas, krn hmpir seluruh kepala dgn wjah tertutup jas hujan
Aku heran melihat anak itu
Siapakah dia?
anak kecil biasa atau seorang anak yg mnjadi ojek payung?
Aku sdkit heran, krn di Jatinangor jarang sekali ada org atw anak yg mnjadi seoarng ojek payung
Aku tersenyum kpd anak itu
dan diapun mmbalas senyumku smbil brjalan mnghmpiriku dgn wajah yg kelihtnnya malu2
lalu dia mnwrkan payungnya
Akupun langsung mnymbutnya
dia kelihtan senang
serasa melepaskan beban yg berat dr tngnnya
krn ketika aku memegang payung itu...sumpah berat sekali!
tetapi tdk seberat aku mlupakan dia.
Aku langsung berjalan mnrjang air yg mngalir deras dijalanan, mnyebrang jalan mnuju pangkalan damri
aku mnyuruh anak itu mngikutiku
anak itu brjalan mnguntit dibelakangku dgn memakai jas hujan yg besar
bibirnya brkomat-kamit
aku tdk tw apa yg dia ktakan
sperti sedang brsenandung
tp bukan
anak 5 thun
Aku beberapa kali tersentak dan kewalahan krn mmbwa payung yg super besar
hebat sekali anak itu, pikirku
aku saja yg sudah sebesar ini merasakan pegal ketika hrus mbwa payung dan mnenteng sebuah tas
Anak itu brmandi air hujan
aku sedikit lbh bruntung
walau kakiku dan sepatuku berkali2 mngantongi air hujan
Setelah sampai di pangkalan damri, aku brhenti dan mmberikan payung itu
kemudian merogoh tas untuk mngmbil uang
aku mberikan 1 lmbar uang 5rb rupiah pada pnyelamat itu
sebenarnya pikiranku berbisik dan mnawarkanku untuk memberikan 2rb saja
tp... tgn dan hatiku brkata lain
Sebuah angkot berhenti tepat didepanku
Aku buru2 untuk naik
Namun aku heran
anak itu terus mnguntitku
tnpa brbicara
hnya brbisik dan tersenyum
padahal aku sudah mmberinya uang
5rb pikirku adalah ckup untuk mngukur jarak dr depan Ichibento sampai ke Pangkalan Damri
Aku menoleh dan brtanya lg pd anak itu
ada apa lagi?
dia brbisik "saya payungi Teteh smpai masuk kdlm angkot."
Subhanalloh....
hatiku saat itu jg mnangis
namun tak bercucuran
hanya mnetes
aku mblsnya dgn senyuman
Anak itu tdk rela klo org yg mnggunakan jasanya, trkena air hujan setetespun
sungguh ketulusan yg luar biasa
uang 5rb tak akan cukup untuk mnebusnya
mbyar peluhnya
seorang penyelamat di malam jum'at
yg dikirim Alloh layaknya malaikat
hujanpun saat itu semakin lebat
dan aku sadar
betapa rahmat-Mu sgtlah indah
pertolongan-Mu amatlah dekat
sedekat penyelamat di malam Jum'at
Jatinangor
Kamis, 15 April 2010
Untukpara penyelamat yg berjuang
dikala hujan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar