One Love in my Live

Selamat menjemput impian dalam satu cinta untuk jutaan cita-cita

Cari Blog Ini

Laman

Label

Jumat, 23 April 2010

Elegi siang ini

Pagi ini awan enggan untuk menyapa ku
mungkin dia tau
Kalau hari ini aku akan menghadiahkan sesuatu untuknya
Pagi ini langit enggan untuk melukiskan keindahannya
Mungkin dia tau
Klo hari ini aku akan merusak lukisannya dengan air yang membanjir

Kaki enggan untuk melangkah
Bukan karena kaku dan lumpuh
Tapi hanya terjerat lelah dan payah

Yah...
lelah dan payah terkandang mampir menghampiri tubuhku yang sudah lemah
Hingga aku tidak ingin beranjak se-sentipun dari tempat tidurku
Aku hanya ingin berselimut dingin
Hingga ia menusuk-nusuk kulitku
Hingga ia meluncur dalam setiap nadi ku
melaju dalam panasnya suhu tubuh yang terbakar sakit yang berkobar

Siang ini pun matahari tetap tidak mau meninggikan badanya
Cahayanyapun ia sembunyikan rapat-rapat
hingga hanya remang yang temaram yang terlihat


Akupun terlelap dalam tidur yang tak beralas mimpi
Dalam ruang yang terpasung duka
Dalam keheningan yang terampas kecewa

Tangispun pecah
Airmatapun membuncah
membasahi sejadah
untuk kesekian kalinya
Untuk kedua kali dan kesekian kalinya
dalam sejarah
dalam kisah
yang tak pernah tau
kapan dimulai dan berakhirnya

Aku bercerita dengan Dia
menceritakan tentang dia
dia
yang membuat mata yang kering air mata
menjadi mata yang banjir airmata untuk kesekian kalinya
kedua kalinya
terjadi
tepat jam 12 siang
ya
untuk kedua kalinya
terjadi tepat jam 12 siang

ketika adzan menggema
...:
"Allohu Akbar....Allohu Akbar......!"

tangispun pecah....

disana aku bercerita
tentang diriku
tentang dia
yang tak mungkin bisa aku ceritakan kembali
pada siapapun
kecuali pada Dia
sekalipun dia
tidak akan pernah tau
tidak mungkin tidak mau tau
apa yang aku sembunyikan dalam tatapan mata ini
yang menyimpan seribu cerita
hingga suatu saat terungkap rahasia

Aku memilih menyimpannya
ku sembunyikan dari dia
dan aku perlihatkan pada Dia

Jauh....
dalam bayang yang tak berpandang
dalam sendu yang terikat waktu
dalam cerita yang terbatas episode
dalam bahagia yang tersimpan disudut mata
dalam cinta yang tergenggam nyata
dalam mimpi yang terangkai memory
dalam sajak yang tak berjarak
dalam duka yang terbungkus airmata
dalam do'a yang penuh harap pada Dia....


Tanjungsari, 23 Februari 2010
12.00

Tidak ada komentar: